Selasa, 21 Desember 2021

Cara Menyusun BMC

 CARA MENYUSUN BMC



Halo semuanya kita bertemulagi dan izin-kan saya untuk meperkaenalkan diri saya. Saya Teguh Resubun dari falkutas psikologi Universitas Esa Unggul. Kali ini saya akan membahas tentang Cara Menyusun  BMC dan juga menjelaskan tentang bagaimana Business Model Canvas (BMC). Nah kalo gitu sebelum lebih lanjut apakah ada yang tau/ pernah dengar apa itu BMC Sebelumnya, kalo gitu saya akan menjelaskan pengertian tentang BMC?.

Pengertian BMC jikalo dilihat dari modul/ materi yang diberikan oleh dosen saya disitu dijelaskan bahwa Dalam buku yang berjudul “Business Model Generation” (2010), Osterwalder dan Pigneur membuat suatu kerangka model bisnis yang berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan kotak (blok) yang berisikan elemen-elemen yang saling berkaitan.

Yang mana disitu juga menjelaskan pengertian BMC Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), model bisnis kanvas adalah sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan menciptakan, menyerahkan, dan menangkap nilai.

Agar lebih mudaha dipahami saya akan menjelakan sedikit dengan memberkan contoh dari bisni warung kopi "Tradisional Kekinian" yang mana warung kopi ini menggunakan kopi tradisional yang di sajikan dengan gaya yang kekinian dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan tanpa pengawet.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan BMC, yakni

·        Menetapkan Customer Segments”       

Ø          Customer Segments merupakan salah satu blok bangunan yang mana, komponen yang menggambarkan Sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. 

Pelanggan adalah inti dari setiap model bisnis. Karna tanpa adanya seorang pelanggan tidak ada perusahan yang bisa/ dapat bertahan lama dalam berbisnis. Jadi agar adanya pelanggan kita harus  dapat memuaskan pelanggan, yang mana sebuah perusahan dapat mengelompokkan mereka dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku, atau atribut lainnya dan Suatu organisasi harus dapat membuat keputusan tentang segmen mana yang akan dilayani dan diabaikan. Barulah organisasi bisnis tersebut dapat merancang model bisnis yang di inginkan dan dengan pemahaman yang kuat tentang kebutuhan atas spesifikasi pelanggan tersebut.

Ada beberapa jenis Segmen Pelanggan yang berbeda. Berikut contohnya;

·          Pasar terbuka (Mass market)

Model bisnis yang berfokus pada pasar terbuka tidak membedakan antara Segmen-segmen Pelanggan yang berbeda. Proposisi Nilai Channel distribusi, dan Hubungan pelangan berfokus pada satu kelompok besar, dengan kebutuhan dan masalah yang hampir sama. Model Bisnis ini sering ditemukan dalam sektor elektronik.

           

·         Pasar cerukan (Niche market)

Model bisnis yang menargetkan segmen pelanggan dengan spesifikasi dan terspesialisasi. Proposisi nilai, channel, dan hubungan pelanggan dibuat khusus untuk kebutuhan spesifikasi pasar khusu (ceruk). Model bisnis ini banyak ditemukan dalam hubungan pemasok-pembeli. Seperti produsen suku cadang mobil yang bergantung pada pembelian yang dilakukan pabrik kendaraan besar.

           

·         Tersegmentasi (Segmented)

Beberapa model bisnis membedakan segmen pasar dari kebutuhan dan masalahnya masing-masing. Kekuatan ritel sebuah bank Credit Suisse, misalnya, dapat membedakan antara sekelompok pelanggan yang memiliki aset sampai dengan US$ 100.000, dan kelompok klien makmur yang memiliki kekayaan besih lebih dari US$ 500.00. Biasanya model bisnis ini sering ditemukan pada industri jam tangan dan industri medis.

           

·         Terdiversifikasi (Diversified)

Organisasi bisnis dengan model bisnis pelanggan terdiversifikasi melayani dua Segmen Pelanggan yang tidak terkait terkait satu sama lain dengan kebutuhan dan masalah yang sangat berbeda. Misalnya, pada tahun 2006 Amazon.com memutuskan untuk mendiversifikasi bisnis ritelnya dengan menjual layanan "komputasi awan“ (ruang penyimpanan online dan penggunaan server sesuai permintaan).

 

·         Platform banyak sisi / pasar banyak sisi

Ø          (Multi-sided platforms / multi-sided markets) Beberapa organisasi melayani dua atau lebih Segmen pelanggan yang saling bergantungan satu sama lain. Sebuah perusahaan kartu kredit, misalnya, memerlukan banyak pemegang kartu kredit dan pedagang yang bersedia menerima pembelian dengan kartu kredit tersebut.

Pelanggan yang cocok dengan warung kopi, sesuai namanya ingin menekankan kesan yang simple. Perusahaan menyaran 2 segmen konsumen:

Ø  Pelanggan Ritel : Pria dan Wanita dengan umur 25 ke atas, penggemar kopi

Ø  Pelanggan Perusahaan : Perusahaan Kecil & Menengah, untuk penyedia pada acara-acara kantor.

 

·         “Value Propositions”

Ø          Proposisi Nilai merupakan salah satu alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahan ke perusahan lain. Karna Proposi Nilai dapat membantuh dalam memecahkan masalah pelanggan atau memuasakan kebutuhan pelanggan. Setiap Proposisi Nilai berisi gabungan produk dan atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan Segmen Pelanggan spesifik.

Jadi Proporsi nilai merupakan kesatuan/ gabungan manfaat-manfaat yang mana ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan. Beberapa Proposi Nilai menjadi inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru atau justru mengubah penawaran yang ada.

Value Proposition yang merupakan kelebihan yang dimiliki kedai kopi “kekinian”, agar di ingat oleh pelanggan dan merupakan faktor pembeda usaha.

Ø  Warung kopi “Tradisional Kekinian” menyediakan aneka kopi tradisional dari beragam daerah di Indonesia, untuk memberikan beragam pilihan untuk pelanggan dengan cara yang kekinian.

Ø  Semua kopi, yang disediakan oleh pemasok yang berkerja sama dengan warung kopi “Tradisional Kekinian” menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan tanpa pengawet.

 

·        Menentukan “Channels”

Ø          Channel merupakan salah satu  komunikasi, distribusi dan penjualan yang menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggan. Yang mana channel merupakan titik temu yang memainkan peran penting terhadap layanan pelanggan.

Channel memiliki beberapa fungsi, antara lain. 

Ø   Meningkatkan kesadaran di antara pelanggan terkait produk dan layanan perusahaan.

Ø   Membantu pelanggan mengevaluasi Proposi Nilai perusahaan.

Ø   Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik.

Ø   Menyampaikan Proposisi Nilai kepada pelanggan.

Ø   Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan.

Saluran distribusi yang digunakan untuk menjangkau pelanggan warung kopi “Tradisional Kekinian” adalah:

Ø  Warung Kopi “Tradisional Kekinian”, pelanggan bisa menikmati kopi di lokasi.

Ø  Pelanggan Perusahaan dengan order khusus acara-acara perkantoran.

 

·         “Customer Relation”

Ø         Blok bangunan hubungan ini menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama Segmen Pelanggan yang spesifik.

Sebuah perusahaan harus menjelaskan hubungan yang ingin dibangunnya bersama Segmen Pelanggan. Hubungan dapat bervariasi, mulai dari yang bersifat pribadi sampai hubungan secara otomatis.

Kedai kopi “Tradisional Kekinian” ingin membuat pelanggan menjadi pelanggan setia dan menargetkan untuk melakukan pembelian kembali. Dan ingin membuat pelanggan datang 2-4 kali setiap bulannya. Untuk itu kita akan memberikan reward membership, sehingga setiap pembelian 5 cangkir kopi, mendapatkan Free 1 cangkir.

 

·        ‘Reveneu Streams”      

Ø      Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan.

Jika pelanggan merupakan inti dari model bisnis, Arus Pendapatan adalah urat nadinya. Karena perusahaan harus tau, untuk nilai apakah masing-masing Segmen Pelanggan benar-benar bersedia membayar? Jika pertanyaan itu terjawab dengan tepat, perusahaan dapat menghasilkan satu atau lebih Arus Pendapatan dari masing[1]masing Segmen Pelanggan.

            Dalam hal ini saya menentukan dengan.

Ø  Pendapatan Utama warung kopi “Tradisional Kekinian” adalah dari penjualan minuman Kopi tradisional yang beragam yang merupakan kekuatan utama.

Ø  Pendapatan Lainnya dari penjualan bubuk kopi.

Ø  Pengembangan usaha kedepan dengan cara waralaba/franchise.

 

·        “Key Resources”.

Ø          Blok Bagunan Sumber Daya utama menggambarkan asset-asset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi dengan baik.”

Setiap model bisnis membutuhkan Sumber Daya Utama. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan Proposisi Nilai, menjangaku pasar, memelihara hubungan dengan Segmen Pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Kebutuhan Sumber Daya Utama berbeda-beda sesuai jenis model bisnis.

Sumber daya utama dapat berupa fisik, keuangan, intelektual, atau manusia. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diakuisisi dari mitra utama.

Dalam menjalankan usaha sumber daya yang terpenting untuk warung kopi “Tradisional Kekinian”

Ø  Tempat usaha atau lokasi sangat menentukan keberhasilan usaha.

Ø  Sumber Daya Manusia yang trampil khususnya team pelayanan ditoko langsung melayani pelanggan.

 

·         Key Activites  

Ø          Blok bangunan Aktivitas kunci menggambarkna hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja.

Setiap model bisnis membutuhkan sejumlah Aktivitas Kunci, yaitu tindakan-tindakan terpenting yang harus diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan baik. Seperti halnya Sumber Daya Utama, Aktifitas-aktifitas Kunci juga diperlukan untuk menciptakan dan memberikan Proposi Nilai, menjangkau pasar, mempertahankan Pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Dan seperti Sumber Daya Utama, Aktivitas-aktivitas Kunci berbeda tergantung pada jenis model bisnisnya. Untuk bisnis tebu murni, Aktivitas-aktivitas kunci meliputi.

·         Memberikan minuman kopi yang enak dan berkualitas, pentingnya memperhatikan kualitas produk. Khususnya pada biji kopi dan kopi bubuk.

·         Memberikan pelayanan yang baik, ramah dan informatif mengenai produk.

·       

  Key Partnership”

Ø          Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja.

Perusahaan membentuk kemitraan karena berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis. Perusahaan menciptakan untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi risiko, atau memperoleh sumber daya mereka. 

Ø  Supplier kopi dari beragam daerah yang adalah petani kopi, karena itu perlu membina hubungan dengan petani agar memahami kondisi mereka, dan keberlangsungannya.

 

·        “Cost Structure”.       

Ø      Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu.

Banyak pengusaha pemula, terlalu lalai dalam urusan menghitung biaya yang timbul dari usaha karna hanya menghitung Pendapatan, lalu biaya barang-barang bahan baku untuk operasional sehari-hari, hingga tidak tau kemana keuntungan yang di dapat.

Berikut struktur biaya warung kopi “Tradisional Kekinian”:

Bahan Baku/Mentah Kopi dan lainnya.

Ø  Biaya persiapan Toko: gelas, cangkir, piring sendok, mesin kopi, mesin kasir dan lainnya.

Ø  Biaya karyawan.

Ø  Biaya Lain-lain: Listrik, Air, Gas.

Ø  Biaya renovasi toko dan perbaikan-perbaikan.

Ø  Biaya sewa toko, hal yang harus diperhitungkan karena cukup besar, walaupun pada saat menjalankan toko pada awalnya dilokasi milik sendiri.


Contoh Tamplate Business Model Canvas (BMC) warung kopi "Tradisional Kekinian"


Dengan ini, cukup sekian yang dapat saya berikan juga mohon maaf apabila ada kesalah dan kurang kata saya ucapkan terimakasih dan mohon dukungan-nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Lingkungan Bisnis Dengan SWOT Analysis

  Pada kesempatan kali ini , saya akan membahas tentang ”Analisi SWOT” dan sebelum lebih lanjut saya akan menjelaska apa itu analisis SWOT d...